SOLOK KOTA - Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Kota Solok pada tahun 2023 sebesar 88, 9, masih di bawah kondisi ideal yaitu sebesar 100. Hal ini disebabkan karena Pola konsumsi pangan masyarakat Kota Solok yang masih kurang beragam dimana konsumsi sayur, buah-buahan, umbi-umbian dan kacang-kacangan masih rendah sehingga perlu ditingkatkan, disamping juga meningkatkan konsumsi pangan hewani terutama ikan.
Hal itu disampaikan Wali Kota Solok, Sumatera Barat, H.Zul Elfian Umar, SH, M.Si, saat membuka secara resmi Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA), di Balairung 99 Rumah Dinas Wali Kota Solok, Rabu, 12 Juni 2024.
Baca juga:
Kasad Resmikan Museum Jayakarta Kodam Jaya
|
Untuk itu, tambah Wako, perlu upaya secara terus menerus untuk merubah pola konsumsi masyarakat kearah pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman atau lebih dikenal dengan sebutan ‘Menu B2SA’. Upaya tersebut tidak mudah karena terkait dengan perilaku masyarakat sehingga perlu melibatkan pemangku kepentingan terkait.
Dalam kesempatan itu, juga diterangkan Wako, bahwa pangan merupakan hal yang sangat penting dan strategis bagi keberlangsungan hidup umat manusia. Kebutuhan manusia akan pangan merupakan hal yang sangat mendasar, sebab konsumsi pangan adalah salah satu syarat utama penunjang kehidupan.
Keberhasilan dalam proses pembentukan sumberdaya manusia diantaranya ditentukan oleh keberhasilan memenuhi kecukupan pangan dan perbaikan pola konsumsi pangan. Perbaikan pola konsumsi melalui penganekaragaman pangan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan membudayakan pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman guna menunjang hidup sehat, aktif dan produktif.
Keragaman dan keseimbangan konsumsi pangan pada tingkat keluarga akan menentukan kualitas konsumsi pangan pada tingkat wilayah. Kualitas konsumsi pangan penduduk di tingkat wilayah dicerminkan dengan Skor Pola Pangan Harapan (PPH). Sedangkan ditingkat keluarga dan individu, untuk menentukan asupan makanan sesuai prinsip konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) menggunakan pendekatan panduan porsi makanan.
Baca juga:
Kebaya Bali, Bagaimanakah Ceritanya?
|
Asupan makanan yang Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) sesuai dengan kaidah isi piringku harus menjadi perhatian setiap orang tua agar anak dapat hidup sehat, aktif dan produktif.
Hal ini juga erat kaitannya dengan Stunting dan tumbuh kembang anak yang saat ini sangat menjadi perhatian. Asupan makanan bergizi seimbang yang disediakan oleh orang tua untuk konsumsi di rumah ataupun bekal untuk dibawa anak ke sekolah sangat memberikan pengaruh.
Di akhir sambutannya Wali Kota Solok berharap, melalui lomba ini diharapkan Ibu-Ibu PKK dapat meningkatkan kreativitas dalam mengolah dan menyediakan bekal anak sekolah yang sehat, beragam, bergizi seimbang dan aman, sehingga tercipta generasi yang sehat dan cerdas.
Adapun kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pangan bekerjasama dengan TP - PKK yang diikuti oleh Pokja III TP-PKK kelurahan se-Kota Solok.
Turut hadir, Wakil Ketua TP PKK Kota Solok, Ny.Dona Ramadhani Kirana Putra, Kepala Dinas Pangan Kota Solok, Ade Kurniati, beserta OPD terkait lainnya.